Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Migas dan Poltek Balikpapan menyelenggarakan kegiatan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) sebagai bagian dari konsolidasi ideologis dan penguatan barisan kader Marhaenis dalam menjawab tantangan zaman.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 21 September 2025, bertempat di Wisata Bamboe, Kilometer 15, Balikpapan Utara, dengan mengusung tema “Merajut Semangat Anggota Yang Berjiwa Dinamis Dalam Bingkai Marhaenisme di Era Globalisasi”.
Kegiatan tersebut di ikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang kampus yang memiliki semangat untuk terlibat dalam perjuangan kerakyatan melalui GMNI.
Ketua Panitia Hiskia menjelaskan bahwa pelaksanaan PPAB ini menjadi momentum penting di tengah situasi Kota Balikpapan yang memiliki posisi strategis sebagai Kota Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Dengan berbagai rencana pembangunan dan pemindahan pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur, kami menilai perlu adanya kesadaran kolektif dari kalangan mahasiswa untuk memastikan bahwa rakyat kecil tidak tersingkir dalam proses pembangunan yang berlangsung”. Jelas Bung Hiskia.
Selain itu Bung Hiskia juga menyampaikan bahwa pembangunan IKN menjadi sorotan bagi kader GMNI dalam menyuarakan keadilan sosial dan memperkuat basis perjuangan ideologis.
“Di tengah pembangunan besar seperti IKN, justru kita harus semakin teguh menghidupkan ideologi dan perjuangan. Karena pembangunan yang tidak berpihak pada rakyat hanyalah perluasan dari penindasan itu sendiri. Melalui kaderisasi ini, kita mempersiapkan barisan agar siap menyuarakan keberpihakan terhadap kaum marhaen”. Ucap Bung Hiskia.
Dengan dilaksanakannya PPAB ini, GMNI Komisariat Migas dan Poltek Balikpapan menegaskan posisinya sebagai organisasi perjuangan dan kaderisasi yang senantiasa berpijak pada nilai-nilai ideologi Marhaenisme. GMNI percaya bahwa hanya dengan kader yang terdidik, terorganisir, dan berpihak pada rakyat, bangsa ini dapat dibebaskan dari belenggu ketidakadilan.
“GMNI bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi wadah untuk mahasiswa berpijak pada nilai-nilai ideologi marhaenisme. Hari ini kita mencetak kader, esok mereka akan memimpin barisan rakyat untuk membebaskan bangsa ini dari segala bentuk penindasan,” tutup Bung Hiskia.